Sunday, December 26, 2010
Tuesday, December 14, 2010
Sudah Mau Jadi Ayah
Sudah pasti kehadiran Adam dirumah dengan segala tingkah polahnya yang polos dan lucu, semakin cerewet dan lantang sudah bisa menyampaikan keinginan dan berekspresi dengan kata-kata, dan karakter tak mau diam dan cukup pemberani untuk memenuhi rasa ingin tahunya sebagai balita yang kini berusia 18 bulan sebagai tokoh utama yang menarik keseluruhan perhatian kami kini. Masing-masing dari kami memiliki panggilan yang berbeda-beda untuk Adam. Teteh dan kakak ipar masing-masing memberi nama panggilan ‘Sayang Bunda’ dan ‘Sayang Ayah’, sementara sisanya memanggil Dam-dam, Jibrut, atau Aa Adam, dan saya memberi nama panggilan ‘Si Dudut’.
Friday, December 10, 2010
Tagore Buat Saya
Baru kemudian ketika saya mulai menginjak masa sekolah menengah atas, saya mulai memahami secuil karya-karya beliau yang cukup membekas dibenak saya dan benar-benar menjadikannya sebagai idola saya semenjak itu, seringkali meniru gaya penulisannya tetapi juga selalu gagal, terlebih saat itu saya mulai cukup sok' tahu memaknai hidup dan kehidupan, mulai menorehkan setiap apa yang ingin saya tulis pada sebuah buku kumal, dan semakin kumal kini, mengembara dengan apa yang tengah dirasa bersama pena. Sempat pula membaca beberapa buku kumpulan karya Jalaluddin Rumi yang dikenalkan oleh paman saya, tapi setelah beberapa lama, saya cukup menyerah untuk dapat memahami karya-karya Rumi yang cenderung pada karya seorang sufi, dan entah mengapa saya selalu menghindari memahami apa yang menjadi maksud tulisan-tulisan Gibran.
Tuesday, December 07, 2010
Desember Belum Berakhir
Sudah lebih dari empat bulan terakhir saya menantikan hadirnya bulan ini, bulan desember, bulan dimana dua rencana besar atas pengharapan indah saya yang mendapati sinyal baik untuk menjadi sebuah realita.
Sudah lebih dari empat bulan terakhir ini pula saya mendedikasikan diri atas sebuah penantian dan persiapan pada sebuah impian besar dalam hidup ini, berimbas dengan hadirnya senyuman setiap malam sesaat sebelum takluk pada kantuk. Seolah mendapati hadiah tegukan air sejuk setelah beban dan lelah yang menjadi pencapaian sepanjang hari.
Tetapi kemudian, bagian dari perjalanan hidup yang seringkali tak pernah saya sukai tetapi mau tidak mau harius dihadapi, dimana seringkali bak' sepenggal potongan film atau bahkan rentetan opera sabun yang dipenuhi dramatisasi konflik, sesaat setelah senyuman berubah menjadi seringai menyambut hadirnya bulan dambaan, hanya dengan satu intrik yang hadir diluar rencana dan sialnya tak pernah terduga, dengan mudahnya berhasil menghancur-leburkan angan-angan.
Tetapi tekad tak akan membiarkan segalanya menjadi sebuah tragedi. Masih ada januari maupun mei, dan tak jadi soal bila harus desember lagi nanti. Bahkan, belum berakhir pun desember yang ada kini.
Saturday, December 04, 2010
Kamis Malam
Tolong, jangan buat saya menjadi diam.
Jangan buat saya merasa semakin terbungkam.
Saya tak sanggup melihat bulan berubah menjadi suram.
Malam hanya akan membuat segalanya semakin gelap, tetapi jiwa tengah berharap semakin kalap.