Jangan dikira saya tengah dijebak masa lalu. Ia tak akan menjebak, jika memang tak pernah beranjak.
Kemudian ia memberi sandaran bahu, menatap sayu, lalu mengusap dagu.
Satu jentikan kejadian yang mengubah hidup selamanya. Ketika hidup mulai memasuki masa untuk segera berpura-pura dewasa.
Ah, dimana kamu?
Sementara, teduhlah hatiku.
Tidak lagi jauh, belom saatnya kau jatuh.
Sementara, ingat lagi mimpi.
Juga janji-janji, jangan kau ingkari lagi
Percayalah, hati, lebih dari ini pernah kita lalui.
Jangan henti disini.
Sementara, lupakanlah rindu.
Sadarlah, hatiku, hanya ada kau dan aku.
Dan, sementara, akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata, untuk asa kita berdua.
Percayalah, hati, lebih dari ini pernah kita lalui.
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah,
Nikmatilah lara.
Percayalah, hati, lebih dari ini pernah kita lalui.
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah,
Nikmatilah lara.
Tidak lagi jauh, belom saatnya kau jatuh.
Sementara, ingat lagi mimpi.
Juga janji-janji, jangan kau ingkari lagi
Percayalah, hati, lebih dari ini pernah kita lalui.
Jangan henti disini.
Sementara, lupakanlah rindu.
Sadarlah, hatiku, hanya ada kau dan aku.
Dan, sementara, akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata, untuk asa kita berdua.
Percayalah, hati, lebih dari ini pernah kita lalui.
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah,
Nikmatilah lara.
Percayalah, hati, lebih dari ini pernah kita lalui.
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah,
Nikmatilah lara.
Untuk sementara saja.
FLOAT - Sementara.
No comments:
Post a Comment