Setiap individu memiliki hak penuh untuk bisa menjalani proses yang nyaman dan penuh dukungan dalam
upaya mengenali dan
mengidentifikasi diri sendiri. Tak
terkecuali bagi golongan minoritas secara seksual. Salah satu fase perjuangan berat yang harus mereka
lewati adalah penerimaan diri. Tetapi sayang, pandangan-pandangan diskriminatif
dan menyudutkan dari masyarakat umum tak jarang membuat mereka bingung dengan
jati dirinya. Bahkan tak sedikit yang akhirnya malah membenci diri sendiri. Berada
di tengah kepungan mayoritas yang menolak keberagaman bisa menimbulkan perasaan
terasingkan. Maka dari itu, kehadiran orang-orang yang bersedia membuka diri
untuk menjadi tempat berbagi sangat mereka butuhkan.