Setiap individu memiliki hak penuh untuk bisa menjalani proses yang nyaman dan penuh dukungan dalam
upaya mengenali dan
mengidentifikasi diri sendiri. Tak
terkecuali bagi golongan minoritas secara seksual. Salah satu fase perjuangan berat yang harus mereka
lewati adalah penerimaan diri. Tetapi sayang, pandangan-pandangan diskriminatif
dan menyudutkan dari masyarakat umum tak jarang membuat mereka bingung dengan
jati dirinya. Bahkan tak sedikit yang akhirnya malah membenci diri sendiri. Berada
di tengah kepungan mayoritas yang menolak keberagaman bisa menimbulkan perasaan
terasingkan. Maka dari itu, kehadiran orang-orang yang bersedia membuka diri
untuk menjadi tempat berbagi sangat mereka butuhkan.
Friday, October 05, 2018
Monday, March 05, 2018
CS Writers Club Bandung
Bergabung dalam komunitas CS Writers Club Bandung serupa berkah yang tak habisnya saya syukuri. Semacam menemukan sekelompok keluarga yang saya cari selama ini.
Untuk bergabung di komunitas ini, tak pernah saya ditanya soal siapa Tuhan mu, bagaimana kamu beribadah dan menjalani hidup sehari-hari, atau bahkan apa orientasi seksualmu.
Friday, February 16, 2018
Kisah Si Paimin
Sekejap Paimin mendapati foto dirinya dimasa mungil. Dibalik senyum
pemalunya saat itu, menyimpan sebuah pandora muram yang kemudian
menyertainya sepanjang hidup, siang dan malam.
Selepas ia menyelesaikan ritualnya buang hajat, kemudian terperanjat
pada sebuah ingatan sesaat. Serasa kemudian ingin menghujat. Kepada
siapa ia layak menggugat?
Thursday, January 25, 2018
Blessing In Disguise
Ini bukan hanya semata-mata perkara seorang pria menjelang dewasa dengan
keluguannya sebagai seorang tuna grahita menggesek-gesekkan batang
tegang kemaluannya diantara belahan pantat mungil saya ketika kecil.
Bukan hanya perkara ketika saya tumbuh, terbiasa untuk selalu dituduh.
Dituduh membeda-bedakan sementara saya dididik dan dirawat dengan dibedakan sendiri.
Dituduh berbuat SARA dan dengki, tanpa pernah dikonfirmasi bahwa ini adalah urusan pelaku yang saya maki.
Dituduh bergantung, sementara nurani menantang; bagaimana bisa, ketika ingatan merasa selalu terbiasa berseorang diri.
Bahkan, dituduh pula menjadi penyebab gempa dan setiap bencana karena manusia-manusia macam saya ini.
Bukan hanya perkara ketika saya tumbuh, terbiasa untuk selalu dituduh.
Dituduh membeda-bedakan sementara saya dididik dan dirawat dengan dibedakan sendiri.
Dituduh berbuat SARA dan dengki, tanpa pernah dikonfirmasi bahwa ini adalah urusan pelaku yang saya maki.
Dituduh bergantung, sementara nurani menantang; bagaimana bisa, ketika ingatan merasa selalu terbiasa berseorang diri.
Bahkan, dituduh pula menjadi penyebab gempa dan setiap bencana karena manusia-manusia macam saya ini.
Thursday, January 18, 2018
Subscribe to:
Posts (Atom)