Saturday, January 02, 2010

Hidup itu terlalu singkat?


Semakin malam, menjelang pagi, pengalaman menyenangkan yang saya alami tidak juga membuat saya mudah tidur. Teringat dihari pertama di tahun 2010, ketika tidak terlalu banyak mendapat sms ucapan selamat tahun baru, karena perhatian kawan-kawan teralihkan atas suatu kabar memberitahukan kepada saya melalui sms dan beberapa telepon atas meninggalnya seorang teman.

Berita semakin mengejutkan ketika mengetahui bahwa teman saya itu tengah bersama keluarga berjumlah 6 orang dalam sebuah kecelakaan mobil yang menabrak sebuah bis di jalur pantura di malam tahun baru, tak ada yang selamat dari ke-enam orang tersebut, termasuk teman saya yang akhirnya meninggal dirumah sakit. Tak lama saya melihat berita tersebut disebuah televisi nasional, semakin meyakinkan saya ketika pembawa berita menyebut satu-persatu nama korban meninggal, dimana saya mengenal salah satu nama diantaranya. Melihat kondisi kendaraan setelah kecelakaan dan ilustrasi kronologis kecelakaan dari sang pembawa berita. Tak sengaja saya pun melihat berita tersebut di kompas.com, sehingga saya bisa berbagi fotonya.


Berbagai perasaan 'ngilu' memikirkan berada dalam mobil tersebut, berbagai cerita hidup almarhumah setahu saya, rasa penasaran misteri yang dirasakan almarhumah setelah kecelakaan menjelang ajal di rumah sakit, hingga tentang segala misteri kematian bagi siapa saja yang dapat terjadi kapan saja, dimana saja, bahkan dengan cara yang tak terduga. Saya sulit tidur dimalam sesudahnya, hingga malam ini, dimalam kedua setelah saya mendapat kabar ini, saya masih sulit tidur.

Saya tidak terlalu mengenal almarhumah semasa hidupnya. Yang saya tahu almarhumah sekitar 5 tahun lebih muda dari saya, pernah menjadi kekasih sahabat saya, dan sempat bekerja bersama dalam sebuah event.

Yang menyedihkan, semasa hidup almarhumah, penilaian saya secara pribadi tidak terlalu baik bagi almarhumah, saya sedikit banyak tahu bagaimana almarhumah memperlakukan sahabat saya ketika menjadi kekasihnya, melihat pembawaan dirinya dalam pergaulan sehari-hari dengan paras manisnya tapi sayang begitu mudah didekati berbagai macam lelaki, bahkan ketika menyatakan diri tengah memiliki kekasih, masih begitu sangat terbuka bagi segala macam laki-laki. Dan disitulah pikiran saya semakin menjadi-jadi. Saya yakin almarhumah memiliki begitu banyak kebaikan, yang sayangnya atas dasar karena saya merasa tidak terlalu mengenal almarhumah semasa hidupnya. Dengan perasaan menyesal saat ini, saya hanya bisa mengirimkan do'a, berharap atas tempat yang tenang di alam yang menjadi berbeda bagimu sekarang, teman..

Saya melihat diri saya sendiri, dengan segala refleksi penilaian siapapun yang pernah mengenal saya atas hidup saya, terutama penilaian saya sendiri atas kehidupan diri sendiri. Dan yang begitu menakutkan adalah tentang bagaimana penilaian yang sebenarnya dari Sang Pencipta atas sebaik mana kita memperlakukan anugerah hidup yang diberikan-Nya. Dasar-dasar yang membuat saya menyadari betul ketidaksanggupan atas pertanggungjawaban jika harus menghadapi berakhirnya hidup. Lalu bagaimana dengan esok?? lusa?? minggu depan?? Tahun depan?? 5 tahun tahun yang akan datang?? atau kapanpun itu, Syam?? Jika memang masih mendapati nikmat atas nafas itu..

SAYA TIDAK TAHU!!!!
Dan ketidaktahuan itu justru semakin menyiksa.

Kalimat bijak bisa saja menyebutkan ini bisa dijadikan sebagai hadiah pengingat dari Tuhan dalam mengawali kehidupan di tahun baru ini. Dan mungkin memang.



yang saya tahu, saya tengah begitu mengagumi atas kehidupan baru makhluk kecil ini. Tidur yang nyenyak sayang..




No comments:

Post a Comment