Thursday, August 19, 2010

Saya, Saya, dan Saya!



Ketika diri tengah mempertanyakan keberadaan diri yang masih tak berkesudahan, kemudian juga harus menghadapi keadaan bahwa diri ini pula dipertanyakan.

Hey, Bagaimana 'Buku Manual Menjalani Hidup' memberikan petunjuk pelaksanaan menghadapi situasi semacam ini?

Jawaban macam apa yang harus saya berikan atas pertanyaan yang juga tengah saya tanyakan?


Mulutpun kemudian hanya seolah terkunci.


Tangan kanan meraba-raba keberadaan akal pikiran apakah masih pada tempatnya?

Kemudian menjadi apakah akal pikiran itu pernah ada?

Atau bahkan bahwa itu semua hanyalah bualan belaka?


Dengan sisa tenaga yang ada, tangan kiri hanya sanggup meraba-raba keadaan hati yang diyakini keberadaannya, tetapi tak juga tahu seberapa besar kegunaannya.


"Apakah saya ini manusia?"


Dan matapun tiba-tiba terbelalak, jantung berdetak saling berpacu, atas sebuah pertanyaan baru yang tiba-tiba ada, "Apakah itu sebenarnya manusia?"


No comments:

Post a Comment