Monday, March 05, 2018

CS Writers Club Bandung


Bergabung dalam komunitas CS Writers Club Bandung serupa berkah yang tak habisnya saya syukuri. Semacam menemukan sekelompok keluarga yang saya cari selama ini.

Untuk bergabung di komunitas ini, tak pernah saya ditanya soal siapa Tuhan mu, bagaimana kamu beribadah dan menjalani hidup sehari-hari, atau bahkan apa orientasi seksualmu.


Sebagian anggota kami merupakan penulis sungguhan sebagai salah satu mata pencaharian. Tapi tak sedikit yang seperti saya hanya sekedar hobi menulis sebagai serupa vakansi atau bahkan terapi. Tapi hampir semua anggota kami, bergabung pada komunitas ini berawal untuk pelarian kami dari rutinitas sehari-hari atau pandora hidup kami yang pernah dan atau terus mendera.

Beberapa dari kami merupakan trans gender, beberapa pula yang tetap hidup sehat walaupun dengan HIV. Banyak dari kami yang seorang penyintas. Ada yang karena pengalaman pelecehan seksual dimasa kecil, kekerasan dalam rumah tangga, beberapa dari kami juga pernah mengalami trauma besar perkosaan. Ada juga yang pernah melewati fase hidup kehilangan orang terkasih seperti jabang bayi dalam kandungan, darah daging yang sudah menjadi anak atau bahkan pasangan. Karenanya, sebagian dari kami pula paham betul bagaimana sulitnya melewati perjalanan depresi. Ada juga yang pernah mengalami Post Partum Depression. Tapi kami tidak pernah saling menghakimi. Kami seolah mendapati kebenaran sebuah premis sederhana "YOU ARE NOT ALONE".

Siapa saja boleh bergabung di komunitas kami ini. Sejauh ini kami sudah beranggotakan lebih dari 70 orang, setiap kamis malam selalu berkumpul dengan siapa sahaja anggota yang ada waktu. Tapi, selama memenuhi syarat tadi; MERDEKA dengan menjadi diri sendiri, berpikiran TERBUKA, dan BERANI merayakan segala perbedaan yang ada.

Selama perbedaan bisa kita rayakan bersama, kenapa harus dibuat sulit? Ada kalanya sesi menulis kami penuh dengan deraian air mata. Ada juga penuh dengan imajinasi dan tawa macam di video ini. Dengan aturan sederhana menulis impulsif dalam 30 menit sesuai tema, kami menemukan kekuatan magis pada saat sesi reading. Karena kami tak hanya kemudian bercerita, tapi juga untuk saling mendengar, saling menguatkan lewat genggaman tangan dan pelukan secara cuma-cuma, terutama kemudian kami menjadi saling memahami satu sama lain. Memaknai hidup dari sudut pandang keberagaman.

Anyway, video ini hasil olahan independen salah satu anggota kami, Ruri Fitriyanti. Komposisi musik yang dipakai juga hasil racikan dari racauan anggota kami, Ryan, dengan suara salah satu anggota kami, Izhar Isra. Bahkan, kami sedang membuat project album musik dengan hasil tulisan-tulisan kami sendiri kamis malam lalu yang akan dijadikan sebuah komposisi lagu. Bantu kami dengan iringan do'amu.

Dan untuk yang ingin bergabung dengan komunitas kami ini, simply visit and follow our Instagram account: @cswritersclub. Segala informasinya ada disana.

No comments:

Post a Comment