Tuesday, December 22, 2009

KEJU TIDAK SELALU LEBIH BAIK DARI SINGKONG!





Melihat kebenaran, mengupayakan kebenaran, dan bertindak atas nama kebenaran..

Apakah sebuah hal yang mutlak bahwa suatu hitam dan putih dapat diuraikan satu-persatu dengan penilaian-penilaian?
Atau bagian dari bentuk pembenaran palsu atas suatu kenyataan?

Harga diri sebagai suatu hal yang layak dipertahankan atau atau sebagai kewajiban untuk diperjuangkan?

Ketika kembali pada wujud ketidakberdayaan, jika kepemilikan angka-angka sebagai ukuran kekuasaan, kuekuatan, dan ukuran membabi-buta membentuk kelas-kelas, tingkatan-tingkatan, dan pada akhirnya hanya menggolong-golongkan.

Superior dan inferior
Pemberi derita dan penikmat derita
Pemberi janji dan pengharap perwujudan janji
Pemberi nilai dan pemburu nilai

Dan bentuk-bentuk dualitas kenyataan-kenyataan lainnya yang tidak akan ada henti-hentinya, melainkan tambahan berbagai upaya kompromi dan merelakan diri antara derita hati dan kenyataan-kenyataan tanpa daya yang diakhiri dengan sebuah pernyataan mempertanyakan: "Siapa suruh??"

SIAL!!


No comments:

Post a Comment